Wednesday, August 27, 2008

Festival Jajanan Bango





Sesuai janji daku mau bagi kisah di festival makanan enak di Senayan kemarin; baru sempat sedikit-sedikit karena gambarnya banyak dak agak kesulitan menanmpilkan yg paling representative. Ada beberapa yg special, ada juga yg sangat-sangat special.

Kami sendiri lebih memilih Soto Ambengan, disamping kangen dengan Surabaya juga memang dasarnya mau cari yg berkuah.

Secara keseluruhan sotonya muanteb banget; dari rumah sengaja kagak makan secuil pun, rencana tsb agak buyar karena jam 09.00 perut sudah menagih utk segera direfill. Sementara bau wangi seputar stand jajanan makin gila menggoda hidung. Alhasil dgn sedikit manyun tunggu sampe semua persiapan kelar. Beberapa stand sudah mulai dikerubuti pengunjung. Ada es goyang, ada Mie Jawa Benhil, ada martabak Kubang, Lalu Pempek @bing. Banyak keluarga mengajak anggotanya pelesiran kuliner dimari. Rata-rata perawakannya bongsor, tampak sekali kalau sangat memanjakan lidah. Padahal porsi kita juga gak gede-gede amat.

Session pertama soto, sudah; score 9 (dalam skala 0-10). Terus cari pelepas dahaga, pilihan jatuh pada Ice Cream Ragusa, kemasannya imut, harga lumayan edan 10rb. Tapi rasanya sangat-sangat manthab; sepertinya kualitas bahan sangat memadai. Tapi agak menyesal juga tidak nyoba es durian dari bandung. Kelihatan banget uenaknya. Satu porsi 15rb, dan kita Cuma dapat menyaksikan wajah-wajah puas bagi yg mencicipinya.

Festival Jajanan bango kemarin mengambil areal persis di depan Stadion Senayan, lebih kurang satu setengah hektar. Aku perkirakan ada seratusan stand. Thema kali ini adalah menampilkan jajanan yg favorit di JABOTABEK. Dan ada satu kriteria lagi bahwa jajanan yg tampil adalah masih dalam jangkauan kantong masyarakat kebanyakan. Tidak heran apabila yg pada tampil sebagian besar berupa rombong-rombong gerobak. Ada bakso ceker, ada gabus pucung, ada sate bang Tohir Pasar Minggu, ada mie bloon (?), ada ayam taliwang, tahu dan mendoan juga ada, terus martabak, iga bakar, mie jawa, mie aceh, nasi goreng gila, nasi edan, nasi uduk, kerak telor, RM Pelangi Makassar, bubur Pontianak, bubur Manado, rica-rica, asinan betawi, kikil sapi pak said, gado-gado BonBin, nasi ulam bu Yoyo, dsb, dsb.

Berikut ada beberapa ganbar yg coba aku muat, entah bisa masuk atau nggak, soalnya tulisan ini aku edit pake word.
Ini adalah suasana pukul 09.00 pagi, tahap persiapan. Pengunjung sudah ratusan, termasuk kami yg sedang berlapar-lapar.

Cuaca cukup terik, pastinya memang begitu utk bulan-bulan ini, menurut wetonnya ya demikian.

Sarapan pagi terpaksa dijabanin pake bakwan telor puyuh. Kan biasanya ada udang nangkring di atasnya, tapi ini telor puyuh, dan adonan tahunya sangat lembut serta pecah di lidah. Score 8 (dari skala 0-10), rasa enak, tapi harga merusak.

Gambar berikut ini adalah mbak-mbak yg gak sabaran antre di mie aceh Benhil. Kami sendiri gak nyoba karena kesimpulan kami ya seperti lain-lain mie mungkin beda pada kuah dan penyajian serta asesorisnya. Tapi kalau ada kesempatan pengin juga main2 ke Benhil dan makan se porsi mie aceh.


Nampak sekali kalau para pengunjung sangat menikmati jajanan yang tersaji rapi dan sangat berkualitas. Nanti bila ada acara sejenis aku akan infokan ke milis, siapa tahu ada yg berminat ke Jakarta khusus buat kuliner.

Nah, yg cukup panjang antreannya adalah di stand iga bakar. Biasanya disamping enak, porsinya besar-besar, dan harganya seimbang. Tidak seperti di Pekan Raya Jakarta, harganya minta ampun dan rasanya gak karuan.

Demikian dulu laporan dari reporter dadakan.

Salam buat semua,
Trisna Hermana
(Dicopy paste tanpa editan dari milis, lagi males.com)

1 comment:

DWIKO WARMANTO said...

Om Dwiko, aku nyoba posting foto yg pernah aku kirim ke milis; keliatannya berhasil.